Social Media

Show, don't tell!

Apa Definisi Kebahagiaan yang Sebenarnya?

https://www.pexels.com


"Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful." — Albert Schweitzer

Satu kutipan itu bikin pagi gue cukup hangat dan dipenuhi dengan rasa syukur. Kenapa? Karena kutipannya cukup membuat gue semakin mengerti bahwa bahagia bisa menjadi banyak kunci dari beberapa hal yang ada di hidup ini. Tentunya tanpa kita sadari. 


Itulah juga kenapa gue mengerti ketika salah satu dokter jantung bokap pernah bilang bahwa kalau mau sakitnya cepat sembuh bukan rutin minum obat, tapi perbanyaklah bahagia. Buat hati senang. Nah, masalahnya, emang gampang bikin hati langsung senang?


Di kesempatan ini gue akan coba menjelaskannya, apa yang dimaksud dengan kebahagiaan itu sendiri? Karena bahagia versi tiap orang pastinya berbeda-beda. 


"Bahagia itu mudah, memenuhi ego dan ekspektasinya yang susah." — Halluna


Apa Definisi Kebahagiaan yang Sebenarnya?


1. Kenapa Orang Sulit Bahagia?


Apa Definisi Kebahagiaan yang Sebenarnya?
https://www.pexels.com


Mungkin sudah ada ribuan artikel, kutipan, lagu bahkan mungkin film yang memberikan pesan moral untuk memudahkan diri dalam menjemput bahagia. Tapi dalam setiap praktiknya, seseorang akan selalu merasa kesulitan. Kira-kira kenapa bisa begitu, ya?


Menurut sebuah penelitian kecil-kecilan yang gue lakukan dalam lingkup keluarga gue sendiri, gue bisa menemukan jawabannya. Jadi ketika ada perasaan-perasaan toksik yang dimenangkan, maka kebahagiaan akan semakin sulit dirasakan.


Perasaan toksik itu apa saja misalnya? Beberapa perilakunya sudah pernah gue bahas di artikel ini. Jadi seumpama lo lebih mudah bereaksi negatif pada sebuah situasi atau kondisi ketimbang menyikapi dengan pikiran positif, maka bisa dipastikan lo orang yang sulit merasa bahagia.


Dari hal kecil saja lo tidak bisa menemukan alasan bahagia, jadi apalagi dari hal yang lebih besar kan?!


"Happiness is not something you postpone for the future, it is something you design for the present." — Anonymous


2. Tidak Mengenali Kekurangan dan Kelebihan Diri


Apa Definisi Kebahagiaan yang Sebenarnya?
https://www.pexels.com


Kenapa hal ini gue singgung, sebab saat seseorang tidak menyadari value dirinya sendiri, maka jelas orang tersebut tidak bisa menciptakan kebahagian sendiri. Gue kasih contoh lagi. Bukannya waham, tapi gue adalah orang yang gampang nyiptain bahagia gue sendiri.


Caranya? Makan sesuatu yang gue suka. Ngobrol dengan orang yang gue seneng. Nonton film kegemaran gue atau nyanyi-nyanyi sendiri. Terdengar remeh dan tidak wah, ya. Tapi sadar tidak bahwa apa yang gue contohkan tadi itu hal-hal yang bisa dibilang simpel banget.


Karena gue tahu apa yang jadi kekurangan gue dan kelebihan gue sendiri. Gue orang yang gampang bergaul atau berteman dengan orang baru. Kekurangannya? Gampang banget percaya sama orang. Makanya nggak jarang gue dimanfaatin sama orang lain. T_T


Jadi, bisa gue bilang akan sangat membantu jika lo sadar dan kenal sama diri lo sendiri. Seperti apa strength, weakness, humanity, pathos, fear dan sifat-sifat dasar lainnya yang bisa lo tinjau sendiri sambil makan kacang atom, kayak gue sekarang.


"Happiness is a choice. You can choose to be happy. There’s going to be stress in life, but it’s your choice whether you let it affect you or not." — Valerie Bertinelli


3. Berkonsultasi Dengan Ahli


https://www.pexels.com


Akhir-akhir ada banyak sekali orang yang mulai berani mengangkat isu tentang mental illness. Jadi gue yakin pembaca gue di blog ini juga sudah pada pinter untuk memahami bahwa orang yang sakit jiwanya adalah orang yang butuh pertolongan dengan segera. 


Jangan risak dia, jangan jauhi, jangan memberikan label macam-macam. Justru rangkul dia, dukung dia dan beritahukan jika hal tersebut sudah sangat serius maka tidak ada salahnya mencari bantuan ahlinya. 


Gue pernah nemuin psikolog, grup healing sampai ikut daily routine di salah satu apps kesehatan mental untuk membantu gue yang saat itu agak depresi sampai sulit tidur berhari-hari. 


Masalahnya masih banyak yang belum teredukasi bahwa hanya satu atau dua kali ketemu psikolog/psikiater akan langsung sembuh atau minimal menunjukan perubahan. Lah, dikata psikolognya kang sulap apa gimana? #sad


Luka yang kelihatan di permukaan lebih mudah sembuh karena bisa cepat ditindak atau ditangani. Sementara luka batin atau luka yang ada dalam jiwa itu perlu pendeteksian yang lebih serius dan jauh lagi. Nggak bisa satu atau dua kali konsultasi langsung ada solusi. 


Tidak jarang orang harus berkonsultasi hingga enam sampai delapan kali baru bisa ketahuan ‘akar lukanya’ ada di mana. Untuk itulah, kerjaannya psikolog/ psikiater seolah hanya ‘ngobrol-ngobrol’ doang. Padahal mereka sedang menggali informasi pasiennya sendiri.


Siapa tahu, penyakit batin atau luka hati yang nggak kelihatan itu menjadi salah satu faktor sulitnya kamu untuk mengalami bahagia. Jika sudah seperti itu, tidak apa-apa kok mencari pertolongan pada ahlinya segera.


Semoga setelah ini, tidak ada lagi yang merasa bingung atau pause beberapa menit saat ditanya apa sih yang dimaksud dengan kebahagiaan itu?


Peluk erat.


rgrds/hl


ps: Artikel ini merupakan rangkaian dari #30dayswritingchallenge memasuki hari kesembilan.

Lagu-lagu Ini Wajib Masuk Playlist Saat Sedang Nulis

Memasuki hari kedelapan #30dayswritingchallenge ini gue masih bersemangat dan makin terinspirasi menulis. Tema hari ini adalah The Power of Music alias kekuatan dari sebuah musik atau lagu. Sedikit cerita, gue memiliki beberapa lagu latar saat sedang berproses kreatif. Makanya, tema kali ini akan lumayan membahas tentang itu.


Jauh sebelum k-Pop melanda dan bikin demam seantero jagat, gue adalah pendengar radio yang militan. Di sana gue bisa menemukan jenis musik dan lagu apa saja yang kemudian menginspirasi gue menulis. 


Dari satu kalimat atau situasi dalam sebuah lagu bisa membuat gue langsung tergambar sebuah adegan atau ide cerita baru yang menarik untuk gue eksekusi. Tapi tidak selalu.


Kalau lagi subur, dari satu buah lagu, gue bisa menghasilkan beberapa adegan yang sangat membantu saat berproses kreatif. Tapi, kalau lagi mampet, mau dengerin lagu sampai berjam-jam juga tidak ada yang bisa terpikir kecuali hanya ingin memasuki masa tenang (kek pemilu astaga lol).


Lagu-lagu Ini Wajib Masuk Playlist Saat Sedang Nulis


1. Plastic Love — Mariya Takeuchi 


https://media.japanesestation.com/

Lagu klasik dengan genre city pop ini mungkin adalah lagu lama. Namun berkat seorang penyanyi cover di YouTube dan music videonya yang dibuat setelah lagunya pertama kali mengudara 35 tahun yang lalu, lagu ini seakan kembali populer. 


Saat menulis beberapa artikel di blog, gue memasukkan lagu ini ke dalam playlist. Selain karena easy listening, liriknya juga memiliki makna yang menginspirasi gue membuat tiga adegan dan dua ide cerita. Lumayan, kan?! Haha.


2. Gurenge — LiSa


https://zetizen.radarcirebon.com/

Lagu yang masuk playlist berikutnya saat sedang menulis adalah OST nya Kimetsu No Yaiba alias Demon Slayer. Yup, lagu ini mengandung insulin yang bisa mendongkrak semangat mengalahkan double shot espresso yang sudah haram gue minum (karena Gerd yang gue derita sekarang).


Lirik dari lagu ini juga sungguh membuat semangat. Makanya pas banget dipilih sama pihak pembuat animenya untuk menjadikannya opening di musim pertama. Meskipun tidak menginspirasi ide cerita, tapi semangat yang diperoleh saat dengar lagu ini luar biasa.


3. Don’t Stop Me Now — Queen


Lagu-lagu yang Masuk Playlist Saat Sedang Nulis
canva.com/designbymyself

Lagu ini pernah menemani masa kecil gue sampai gue SMA. Cuma gue nggak tahu kalau Queen memiliki power seluar biasa itu, sampai gue nonton Bohemian Rhapsody di bioskop 2 tahun lalu. 


Semua personil Queen seolah memiliki magisnya tersendiri hingga menjadikan band maupun lagu-lagunya masih dinikmati miliaran penggemar mereka hingga sekarang. Meskipun sang vokalis, Freddie Mercury, yang merupakan sosok kontroversial sudah lama berpulang.


Dari lagu ini gue juga terinspirasi sekitar dua ide cerita yang merupakan sebuah adegan atau kejadian dari salah satu cerpen gue.


4. Firasat — Cover by Knuckle Bones


Lagu-lagu yang Masuk Playlist Saat Sedang Nulis
https://beritabaik.id/

Lagu ciptaan Dewi Dee Lestari ini sudah pernah dinyanyikan oleh Marcell, sang mantan suami, Raisa (penggemar Marcell sejak di awal karir) hingga Dee sendiri. Namun versi miliki Knuckle Bones ini terdengar sangat powerfull dan tetap bikin merinding. Salut sama suara penyanyinya.


Sejak gue SMP, gue seakan memiliki keterikatan khusus dengan lagu ini. Lagu yang seolah mengiringi kepergian bokap yang seperti liriknya, tidak pernah kembali lagi. Di awal-awal dengar Marcell nyanyi ini tentu saja gue nangis. 


Gue lupa ada berapa banyak ide cerita yang menginspirasi gue dari satu lagu ini. Tapi yang jelas lagu ini menjadi salah satu lagu penguat dan luapan emosi yang gue miliki di masa itu. Aih, jadi sedih.


5. Rehat — Kunto Aji


https://pophariini.com/

Mungkin bukan cuma gue yang merasa lagu-lagunya Kunto Aji di album Mantra Mantra sangat personal dan ‘mengena’. Salah satu lagunya yang membuat gue kadang nangis dan bisa merasa lebih baik adalah Rehat.


Dari lagu ini mungkin gue tidak mendapatkan inspirasi atau ide cerita. Tapi lagu ini masuk ke playlist gue saat nulis sebab gue merasa seakan dikuatkan dan ditemani. Lagu yang terdengar seperti suara bijak teman lama yang sudah paham dan kenal kita apa adanya. 


rgrds/hl


Ini Deretan Film Favorit yang Wajib Ditonton Saat Weekend

Hari ketujuh dari tantangan #30dayswritingchallenge ini gue diharuskan menulis tentang favorite movies atau film kesukaan. Kalau ngomongin film kesukaan gue biasanya bakal panjang lebar menjelaskan nih. Haha. Secara ada banyak banget film yang gue favoritkan.


Tapi biar fokus dan tetap seru, gue akan share lima saja daftar film (berbagai genre) atau serial yang difavoritkan sampai bulan September tahun 2020 ini.


Ini Deretan Film Favorit yang Wajib Ditonton Saat Weekend


1. Spirited Away


Ini Deretan Film Favorit yang Wajib Ditonton Saat Weekend
https://www.dailydot.com/

Pertama kali nonton film besutan Studio Ghibli satu ini, gue nggak pernah bisa ngelupain setiap detail adegan maupun soundtracknya. Filmnya terlihat sederhana. Yakni tentang anak yang terpaksa pindah mengikuti orangtuanya, tapi malah dapat petualangan luar biasa buat nyelamatin mereka. 


Pengalaman menikmati karya Hayao Miyazaki yang lainnya adalah My Neighbor Totoro dan The Wind Rises. Semuanya bisa ditonton di Netflix.


2. The Game Changer


Ini Deretan Film Favorit yang Wajib Ditonton Saat Weekend
https://www.dietdoctor.com/

Ini merupakan sebuah film dokumenter yang cukup mempengaruhi cara pandang gue pada apa yang gue makan. Yup, film ini menceritakan perubahan seseorang saat mengganti makanannya dengan semua yang berbahan dasar nabati dan meng-cut hewani sama sekali.


Meskipun film ini lumayan mendapatkan banyak kritikan dari beberapa orang yang mengatakan terlalu lebay atau dilebih-lebihkan, tapi menurut gue beberapa penjelasannya justru masuk akal.


Jadi sebelum nonton The Game Changer gue sudah lebih dulu baca bukunya Dr. Tan Shot Yen yang menjelaskan tentang pola hidup dan pola makan orang sekarang yang jauh dari kata sehat. Karena penasaran dengan maksud beliau, gue baca lah penjelasannya dan lagi-lagi gue merasa yang disampaikannya sangat make sense.


3. Friends


https://images-na.ssl-images-amazon.com/

Series ini tayang saat gue mungkin baru pertama kali belajar jalan. Tayang perdana di tahun 1994, tapi serial satu ini sampai sekarang masih diidolakan seluruh dunia. Pamor dan kepopuleran Friends sangat fantastis, seakan menjadi legenda. 


Karakter Rachel, Monica, Joey, Phoebe, Chandler dan Ross seakan tidak kehilangan penggemarnya. Kini, gue menjadi salah satunya. Serial ini bisa lo tonton di Netflix juga.


4. Reply 1988


Ini Deretan Film Favorit yang Wajib Ditonton Saat Weekend
https://i.ytimg.com/

Siapa yang bisa mengabaikan serial ini? Gue yakin baru nonton episode perdananya aja orang bakal langsung tertarik buat ngelanjutin ke episode selanjutnya sampai tamat. Cerita tentang lima anak yang menjalani masa remaja di tahun 1988-an ini memang seru sekaligus haru.


Karena gue salah satu korban kekocakan orang-orang di blok Ssangmun-dong. Gue dan pacar gue selalu bikin agenda nonton bareng tiap habis kerja untuk ngelarin satu episode atau lebih pas weekend. Review lengkapnya sih sudah gue tulis di sini


5. 3 Hari Untuk Selamanya


Ini Deretan Film Favorit yang Wajib Ditonton Saat Weekend

Film favorit gue yang terakhir di artikel kali ini adalah 3 Hari Untuk Selamanya. Film besutan Riri Riza tersebut rilis pada 2007. Menceritakan dua sepupu, Yusuf dan Ambar yang melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk menyaksikan pernikahan saudara mereka.


Ada banyak dialog yang bikin mikir dan menyentil gue. Di sini Mas Nico eh Mas Yusuf kelihatan seperti seorang cowok baik-baik yang gemesin banget. Kelihatannya lho, ya. Jadi buat tahu karakter dia seperti apa, mending tonton langsung saja.


Duetnya dengan Ardina Rasti juga gue demen banget. Makanya gue masukin ke daftar film yang gue favoritkan. Bisa ditonton di Vidio dan Disney+ Hotstar. Tapi kalau mau nonton versi uncut directornya, mending ke Vidio saja. Lol.


rgrds/hl

Sexy, Free, Single and No Drama

Hari keenam. Minggu yang tidak terlalu cerah di Yogya, agak sumuk tapi bangun tidur dengan perasaan grateful. Why? Sebab bangun pagi dan bisa langsung berbagi sama yang tersayang.


Sebelum masuk ke tema #30dayswritingchallenge hari ini yakni ‘Single and Happy’, gue mau cerita sedikit kenapa pagi ini gue merasa blessed. Jadi, kemarin keponakan gue paling gede, si Kakak, habis jatuh di sekolahnya. Katanya dia pingsan dan berakhir dengan jatuh tersungkur gitu.


Makanya sekarang dia lagi ada di rumah nyokap, baru sore nanti balik ke asrama. Terus tadi dia minta gue untuk memberikannya duit buat beli brush pen. Katanya ada praktik karya senin besok.


Entah kenapa pas dengar dia bilang pengen minta sesuatu ke gue, ada perasaan haru dan senang. Karena kebetulan lagi ada duit lebih juga, jadi gue langsung menyanggupi. Jadi itulah alasan kenapa pagi ini gue merasa senang dan berenergi.


Sexy, Free, Single and No Drama


Sexy, Free, Single and No Drama

Sekarang mari lanjut ke topik utamanya yaitu Single and Happy. Tapi masalahnya sudah hampir tiga tahun ini gue tidak single tapi semakin happy. Gimana dong? Haha. Mungkin gue ceritain aja pengalaman saat masih single kali, ya.


Gue menghabiskan umur 20-an menjadi single dan tidak begitu happy. Bukan karena status singlenya, tapi karena struggling yang terjadi di hidup gue. Ada banyak hal yang terjadi, quarter life crisis yang berlangsung dan lainnya. 


Mungkin saat memasuki usia 23-25an gue baru bisa merasakan enjoy dengan kesendirian. Gue enjoy nonton sendiri, makan sendiri dan jalan-jalan sendiri. Ya, meski jujur saja ada di beberapa momen gue merasa ‘ngenes’ karena masih suka dengerin apa cibiran orang. Tapi lambat laun, gue jadi lebih berterima dan menikmati itu semua. 


Genap di usia 27-an gue memiliki hubungan yang serius dengan seseorang selama setahun. Meskipun berawal baik dan tidak berakhir baik (sebab Gemini bangsat satu itu malah gaslighting alias ngilang begitu saja tanpa mengatakan apa-apa), tapi gue mendapatkan sederet pelajaran dari hubungan beracun tersebut.


Kalau bisa menarik mundur waktu, maka gue ingin mengatakan pada gue di usia 26-27 an itu untuk mensyukuri keadaan diri. Bahwa tidak apa-apa kok, meski tidak memiliki seseorang untuk diajak berbagi. Karena kondisi tersebut bukanlah yang terburuk.


Mau tahu apa yang terburuk?


Saat membuat diri sendiri tidak bahagia dengan memaksakan kebersamaan dengan orang yang terpaksa bersama kita. Harap diingat dengan baik kalimat tadi agar kita tidak sembarangan menjadi manusia tuna asmara yang haus romansa.


Justru sebaiknya bergembiralah saat menjadi single. Mengapa? Sebab kita memiliki banyak kesempatan buat upgrade kualitas diri. Dari yang cuek sama penampilan, mungkin bisa perbanyak pengetahuan untuk tampil lebih baik.


Atau mungkin kamu yang sering menjalani hubungan dengan orang-orang yang salah, bisa mulai introspeksi diri. Siapa tahu barangkali sebenarnya kamu sudah melihat atau merasakan tanda-tanda ketidakberesan dari calon pasangan, tapi karena kamu tidak ingin dinyinyiri orang dengan status single kamu, makanya kamu menutup mata dan berterima saja.


Gue sudah cukup mengenal tuh drama-drama yang biasanya menimpa teman-teman perempuan gue yang kerap terjebak dengan lelaki kualitas rendah ini. Yang nilai dan kualitasnya tidak seberapa tapi tingkah dan kelakuannya ada-ada saja bahkan sampai bikin sakit kepala.


Girls, nggak apa-apa lho jadi single. Sendiri tidak selalu menandakan kalau kamu kesepian, sengsara atau merasa menderita. Seperti yang gue bilang di atas, mungkin masa sendiri itu bisa bikin kamu mulai upgrade kualitas diri.


Hal itu jauh lebih baik bukan ketimbang share status galau atau kutipan motivasi seolah menandakan diri sekuat beton padahal kamu masih meratapi status sendirimu.


So, sendiri bukanlah bencana. Single bukanlah petaka. Single juga bukan aib. Pilihan untuk membuat lo dipandang seperti apa atau menjadi apa kan ada di diri lo sendiri. Pesan gue, jangan biarkan orang lain punya kendali lebih banyak terhadap diri lo, ya. 


Peluk erat. 


rgrds/hl


About My Parents

Masih melanjutkan #30dayswritingchallenge kali ini gue ditantang buat bahas soal orangtua. Jujur saja gue agak kurang suka kalau disuruh bahas soal mereka. Bukan karena gue mau sok misterius atau gimana.


Cuma ada beberapa hal yang memang mau nggak mau bikin gue inget hal yang nggak enak. Tapi karena ini challenge yang mesti gue jawab, baiklah, mari kita bahas lebih lanjut soal kedua orangtua gue.


About My Parents


Medio Yogyakarta, 2 Agustus 2011


Gue adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Gue punya kakak perempuan yang sudah menikah dan adik gue mungkin juga akan menikah dalam waktu dekat. Gue juga nggak tahu pasti. 


Bokap nyokap sudah pisah dari gue kelas tiga SMP. Jadi, hal-hal mengenai kebersamaan mereka yang paling indah dan intim mungkin terjadi saat gue masih kecil sampai SD. Mungkin. Gue juga nggak bisa ingat dengan pasti.


Bokap adalah seorang laki-laki yang punya kecerdasan yang lumayan. Ingatannya luar biasa. Makanya waktu gue kecil, gue lebih seneng belajar bareng bokap. Segala jenis pertanyaan yang gue ajukan, bisa bokap jawab. 


Sementara nyokap adalah seorang ibu rumah tangga yang bisa ngehandel semua kerjaan di rumah sendiri (meski kadang ngeluh ini itu) dan pinter banget masak. Beberapa masakan yang dibuatnya pasti gue suka dan selalu gue habisin.


Kepiawaian masak nyokap jadi tolok ukur bokap buat ngajarin dua anak perempuannya buat memiliki skill yang sama. Di artikel sebelumnya gue pernah bilang kalau budaya patriarki di keluarga gue masih mengakar.


Jadi bagi bokap, kalau gue bisa menjadi ‘pelayan’ yang baik untuk suami di masa depan, maka hidup kami sebagai istri akan terjamin. Cuma semakin gede gue semakin tahu bahwa dogma tersebut kurang tepat dan gue nggak bisa hidup seperti itu.


Saat usia gue 20 tahun gue mulai berani merantau sendiri keluar kota. Mungkin gue satu-satunya anak di keluarga gue yang bisa bertahan lama saat jauh dari rumah. Itu juga lah yang bikin bokap selalu percaya gue bisa jaga diri dan nggak perlu dikhawatirkan.


Padahal kenyataannya, kadang gue juga kangen buat ditanya soal apa yang gue kerjain atau apa yang lagi gue takutin. Tapi gue udah lupa, kapan terakhir gue dan bokap ngobrol dengan proper layaknya anak dan bapak.


Nyokap adalah orang yang suka ngomong dan cerita. Mungkin sifatnya satu ini banyak nurun ke gue. Kalau bokap punya ingatan kuat soal yang berhubungan sama ilmu atau wawasan, maka nyokap masih ingat masa kecil dia dulu saat hidup sama Nenek Canggah gue. 


Gue punya memori masa kecil yang nyenengin dan sebaliknya juga, mungkin sama seperti anak kecil lainnya. Hanya saja, memori yang nggak nyenenginnya ternyata tertancap dalam dalam alam bawah sadar. Cuma sampai sekarang, gue lagi coba buat menaklukkannya dengan mengingat hal-hal baik tentang mereka. 


Sudah lama banget gue nggak denger suara bokap atau dengar kabar tentang dia. Ingin telepon pun seringkali jadi usaha yang percuma. Sedangkan nyokap juga kayaknya belum bisa paham betul tentang apa yang dirasain sama anak keduanya. 


Maka, jika ini adalah jarak yang tanpa sadar kami buat agar berhenti untuk saling menyakiti, semoga memang sebuah keputusan yang baik. Dan sebagai anak, gue hanya bisa berharap dan berdoa mereka baik-baik saja dan selalu sehat. Aamiin. 


rgrds/hl

Daftar Tempat yang Pengin Dikunjungi

Masih melanjutkan dari rangkaian #30dayswritingchallenge hari keempat, tema yang diangkat adalah ‘Places you want to visit’. Jadi, di artikel kali ini gue akan membagikan beberapa tempat yang pengin gue masukkan ke wishlist gue. Siapa tahu semesta mengaminkan, kan?! Hihi.


Daftar Tempat yang Pengin Dikunjungi Sebelum Mati


1. Pulau Lombok



Tempat pertama dari rangkaian daftar tempat yang pengin dikunjungi sebelum mati adalah Lombok. Entah kenapa dibandingkan dengan Bali, gue jauh lebih tertarik untuk melancong ke sana.


Menurut informasi yang gue baca, Lombok merupakan destinasi wisata halal terbaik. Mungkin karena mayoritas penduduknya beragama Islam juga, makanya nggak sulit menemukan makanan halal di sana. 


Alasan gue kenapa gue pengin ke Lombok juga karena di sana ada gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dan juga puncak terindah yang dulu pernah banget pengin gue daki. Yup! Gunung Rinjani.


Meskipun entah sekarang gue masih bisa mencoba pendakian atau nggak, tapi mimpi mendaki Rinjani dengan seseorang yang spesial di hidup kita, nggak ada salahnya kan?!


Terakhir, alasan gue pengin ke Lombok adalah deretan kuliner pedasnya yang pengin gue coba sendiri. Meskipun di kota gue sekarang nggak sulit menemukan makanan khas Lombok kayak Ayam Taliwang, Plecing Kangkung bahkan Nasi Balap Puyung, tapi pasti ada sensasi berbeda saat makan di tempat asalnya.


2. Raja Ampat, Papua Barat



Destinasi berikutnya yang pengin gue kunjungi sebelum mati adalah Raja Ampat. Siapa juga kan yang nggak ngiler datang ke tempat seeksotis ini? So, gue masukin deh ke daftar tempat impian gue. 


Menurut beberapa sumber yang gue dapat, ada beberapa hal menarik yang membuat Raja Ampat diminati banyak pelancong di seluruh dunia. Pertama, karena tempat tersebut merupakan satu dari sepuluh spot selam paling populer di dunia lho. 


Jadi di Raja Ampat ada beberapa spot selam populer yang sering dikunjungi para penyelam. Misalnya saja Manta Point, Mike’s Point, Sardine Reef, Shark Point, Cape Kri hingga Chicken Reef. Selain itu para pengunjung yang pengin menyelam bisa langsung berinteraksi dengan sejumlah biota laut yang paling beragam di dunia. 


Para penyelam bisa menyaksikan sendiri Papuan Epaulette, hiu karpet Wobbegong Shark, kuda laut jenis pygmy sebesar ruas kelingking sampai ikan besar dengan bentang sayap sepanjang lima meter di sana. Makanya nggak heran kalau Raja Ampat juga mendapat julukan sebagai Hutan Amazon di dasar laut. 


3. Jepang



Tempat berikutnya yang pengin gue kunjungi sebelum mati adalah Jepang. Kenapa? Karena gue pengin nyobain makan sushi buatannya Jiro Ono langsung di kedainya yang terkenal susah banget buat reservasinya itu. 


Semenjak nonton dokumenternya berjudul Jiro Dreams of Sushi, gue jadi sangat menyukai sushi dan pengin nyoba makan sushi buatannya blio. Meskipun konon harga satu kali makan di sana sampai lima jutaan (belum ongkos dan akomodasi ke sana), tapi namanya wishlist siapa tahu kesampean kan?!


4. Korea Selatan



Berikutnya dari daftar tempat yang ingin gue kunjungi sebelum mati adalah Korea Selatan. Alasan pengin ke Korea Selatan? Pengin nyobain nongkrong di kedai, minum soju, makan jjampong/jajangmyeon/ramyun/kek drama-drama itu.


Terus hal lain yang pengin gue lakuin adalah tentu saja ke Namsan Tower buat taro gembok pasangan di sana. Haha, shallow banget ya?! Tapi nggak cuma itu saja. Gue juga pengin ke Itaewon (gara-gara Itaewon Class), Pulau Jeju dan beberapa tempat keren lainnya di sana.


5. Turki



Alasan utama gue pengin ke Turki adalah pengin ke kota Cappadocia, karena rasanya gue pengin naik balon udara sambil menikmati pemandangan. Sungguh alasan-alasan yang terdengar biasa saja, ya. Setidaknya gue bisa mengabadikan gambar-gambar indah saat di atas. 


Cappadocia masuk dalam daftar World Heritage UNESCO. Hal menarik dari situs ini adalah bentuk permukaan atap-atap rumah yang menyerupai jamur, atau kerucut yang disebut dengan fairy chimney.


Tapi tentu saja bukan hanya Cappadocia yang menarik di Turki. Masjid Biru Sultan Ahmed Istanbul, Hagia Sophia, Whirling Dervishes dan masih banyak hal lainnya yang bikin Turki jadi negara eksotis di mata gue dan pengin gue kunjungi. 


6. London 



Tempat terakhir adalah London. Kalau ini bukan murni mimpi gue, sih. Tapi keinginannya mas pacar. Jadi doi itu kan penggemar Tottenham Hotspur, jadi dia pengin ke London buat ke Stadion Tottenham Hotspur tersebut.


Karena gue nggak ingin di sana dia kesepian kemudian laper mata, makanya harus gue temenin dong. Lol. Jadi alasan ke London ya karena mau temenin doi aja. 


rgrds/hl


A Memory, The Best Thing I Ever Did #30DaysWritingChallenge


Sebuah memori yang gue inget saat gue memutuskan untuk menulis adalah penolakan. Yes, penolakan yang datangnya dari lingkup keluarga gue sendiri. Ketika seharusnya orang-orang ini jadi support system terbesar dan terkuat, justru menjadi obstacle yang tidak dikalahkan. Namun, untuk pertama kalinya, gue ingin memutuskan sesuatu untuk hidup gue sendiri. 


Maka, langkah pertama yang bisa gue lakukan saat itu adalah mengemas pakaian dan pergi ke Jakarta, sendirian, untuk pertama kali.


A Memory, The Best Thing I Ever Did #30DaysWritingChallenge


Langkah pertama yang kecil, berisiko dan cukup gambling tersebut gue jalani dengan sepenuh hati. Bukan karena gue nggak suka tinggal bareng keluarga, tapi gue rasa gue harus mewujudkan apa yang memang benar-benar gue inginkan. Gue kemudian memutuskan. Gue harus berani untuk buat perubahan dalam hidup gue sendiri.


1. Layaknya lagi belajar jalan, di satu dua langkah tentu saja akan merasakan yang namanya terjatuh



Saat itu gue melihat sebuah peluang di depan mata. Gue percaya bahwa itu adalah tiket gue untuk semakin dekat dengan impian gue selama ini. Apalagi kalau bukan jadi penulis. The real writer, yang bukunya bisa ditemui di toko buku. Begitu pikir gue kala itu.


Meskipun tentu saja kenyataan tidak selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan atau rencanakan. Sebab setelah kedatangan ke Jakarta yang pertama, begitu banyak hal yang bikin gue rasanya pengin berhenti aja. Dan memang gue sempat berhenti untuk beberapa lama.


Gue sempat menjalani profesi lain juga yang tidak ada hubungannya dengan nulis sama sekali. Tapi gue merasa keadaan gue terdesak akan kebutuhan dapur saat itu justru bikin gue berpikir dewasa. Gue terima tawaran seorang teman yang memerlukan seorang junior chef.


2. Kebutuhan dapur memaksa harus hidup dan hadapi kenyataan



Yes, i’m a cook too. Dari kecil gue selalu ingin bisa masak. Kenapa? Karena kakak gue bisa masak. Jujur aja di keluarga gue budaya patriarki mengakar mendaging sebenarnya. Saat itu tentu saja gue masih meyakini bahwa tugas perempuan itu kalau nggak di dapur ya di kasur. 


Untuk urusan mencari nafkah dan mendirikan rumah tangga, ya tugas lelaki sebagai kepala keluarga. Maka ketika ngeliat kakak gue pandai masak dan selalu dipuja-puji sana-sini dan mendapat predikat ‘the best wife material’ yang bakal disayang suami dan mertua nanti, gue nggak pengin ketinggalan dong.


Cuma mungkin, nyokap gue bukanlah ‘guru’ yang baik. Jadi selama gue ngekor doi ke dapur, tugas yang gue terima cuma cuciin sayur, kupas bawang, potong semat bambu kalau mau masak pepes sama nungguin minyaknya dan panas atau belum.


Sampai akhirnya gue menyerah untuk berkompetisi karena gue tidak mendapat kesempatan belajar dari orang yang seharusnya memberikan itu. Sampai kemudian gue kerja di salah satu cafe resto tersebut dan belajar banyak hal soal masak dan dapur dari head chef gue yang bernama Pak Toto. 


Halo, Pak Toto. Nana kangen becandaan bapak kalau lagi bikin saus pasta atau prepare daging steak. Candaan khas bapak-bapak gitu. Sarat pengalaman, agak jorok tapi membangun. Semoga bapak dan keluarga senantiasa sehat, ya.


3. Kembali meniti mimpi setelah sebelumnya dipatahkan 



Di tahun 2013 gue seakan kembali dapet kesempatan untuk menjalani mimpi gue sebagai penulis yang bekerja di/untuk sebuah penerbitan di mana mereka siap menerima naskah tulisan gue.


Ya, mimpi gue terwujud. Meskipun tidak lama. Meskipun tidak semanis yang gue bayangkan tentunya.


Di kantor penerbitan tersebut gue ketemu orang-orang luar biasa yang kasih gue masukan dan insight luar biasa soal penulisan, relationship dan hidup mungkin. Terimakasih juga buat Mas Arief, chief editor yang paling rewel buat bikin karya jadi bagus. Lambat laun gue paham sih maksud dari semua masukan dan nasihat-nasihatnya.


Selain itu gue juga jadi punya banyak teman dan sahabat dari latar belakang yang istimewa. Gue dapet kost di mana almarhumah ibu kostnya baiknya nggak ketulungan. Meski sempat bongkar pasang mbak yang jaga rumah, tapi semuanya selalu baik dalam bantu dan ngerawat selama gue di sana.


4. Hal paling luar biasa yang pernah gue lakuin



Meski ada banyak belokan, tanjakan bahkan turunan curam yang terjadi di hidup gue, nyatanya menulis membantu banyak hal dalam hidup gue. Menemukan cinta, menjalin cinta sampai kehilangan cinta. Melepaskan, mengikhlaskan serta menerima.


Gue nggak kebayang jika malam itu gue nggak nekat untuk keluar dari rumah kakak gue dan denger suara hati kecil gue untuk pertama kali. Apakah gue bisa seperti sekarang? Atau gue akan ketemu orang-orang yang bikin hidup gue jadi punya warna dan arti baru yang nggak kalah bermakna. 


Gue bersyukur karena saat itu gue denger hati kecil gue dan siap dengan segala konsekuensi maupun risiko terburuknya.


Dulu gue cuma meyakini, jika tidak ada lagi hal yang tersisa dari diri gue yang bisa diperjuangkan, apa gunanya hidup? Karena gue masih hidup, maka gue harus memperjuangkan hal itu sampai akhir. 


Memori terindah gue yang bisa gue bilang adalah ketika gue menulis dengan seluruh perhatian dan konsentrasi, kemudian ada yang merasa apa yang gue tuliskan di sana membantu mereka. It's really nice. 


rgrds/hl


ps: rules #30dayswritingchallenge bisa dilihat di link ini. 


Thing’s That Makes Me Happy

Sejak di post tanggal 11 yang lalu, tema pertama dari 30 days writing challenge di sini, gue kemudian stuck. Haha. Beneran bingung mau nulis apa dan waktu gue habiskan untuk sebuah hal percuma. Yak, betul sekali. Overthinking. Bukan cuma siang hari, tapi juga malam hari. Oh, mungkin sepanjang hari. 


Tentu ada alasannya. Gue nggak bisa bilang di sini karena itu masalah pribadi gue dan agak sulit untuk gue ceritakan secara detail. Malam ini, gue coba untuk meneruskan proyek tersebut. Meskipun terlambat sekitar 12 hari, tapi gue rasa masih bisa mengejarnya. Okay, here we go!


Thing’s That Makes Me Happy


Kalau diminta untuk menjabarkan apa saja sih kira-kira yang bikin gue happy, tentu saja gue bingung. Karena bisa berubah-ubah tergantung situasinya. Tapi karena lagi challenge, jadi biar gue coba untuk menjabarkannya. 


1. Makan Enak



Of course. Siapa juga yang kalau makan sesuatu yang enak nggak happy? Iya, kan?! Tapi mungkin gue akan lebih spesifik. Gue termasuk orang yang bisa nggak rewel sampai bisa rewel banget soal makanan.


Jadi, ketika gue pengin makan sesuatu yang belum pernah gue makan sebelumnya, dan ternyata enak, gue bakal bisa ngoceh terus tentang makanan tersebut bahkan bisa sampai gue review lho. Beberapa udah gue cantumin di sini malah. 


2. Nonton Film



Bisa genre apa aja sih gue kalau nonton, kecuali horor. Karena gue nggak percaya sama otak gue sendiri yang bisa seenaknya memproyeksikan sesuatu yang nggak ada, makanya genre horor selalu tidak ada dalam list gue.


Tentu gue buat pengecualian di beberapa hal. Buktinya, Perempuan Tanah Jahanam aja gue tonton kok. Malah udahannya gue tetep tidur dengan lampu nyala, karena parno sendiri tentu saja. 


Semenjak langganan Netflix dan nyoba versi trialnya Amazon Prime Video, gue jadi punya beberapa list tontonan bagus. Dari sana juga gue memperoleh beberapa bahan tulisan buat diulas juga.


Aplikasi streaming tersebut penyelamat banget sih di masa pandemi begini di mana bioskop aja tidak beroperasi, tapi kita butuh hiburan, ya menonton film VoD menjadi salah satu pilihan. 


3. Tidur Nyenyak



Akhir-akhir ini gue agak sulit mendapatkan tidur nyenyak atau deep sleep. Pasti gue tidur sambil mikir atau baru bisa ‘hilang’ saat pagi datang. Sudah gue singgung di atas kalau gue lagi melakukan suatu hal yang percuma yakni overthinking. Tapi gue sedang mencoba untuk mengontrol itu kok biar nggak kebablasan. Karena gue sayang diri gue dan psikis gue.


4. Quality Time Dengan ‘Yang Tersayang’



Gue punya dua keponakan yang masing-masing berusia 12 tahun (kelas 7 SMP) dan 9 tahun (3 SD) yang semuanya dekat sama gue. Mungkin karena dari brojol mereka udah kenal gue sebagai auntie yang selalu ada dan bersama mereka.


Dulu gue sempat punya pikiran untuk nggak punya anak. Karena gue merasa gue sudah cukup dengan dua keponakan gue saja. Menghabiskan waktu bersama mereka bisa bikin energi gue terisi. Itulah kenapa dulu gue suka banget qtime bareng mereka.


Bukan cuma dengan mereka aja, sih. Menghabiskan waktu bersama nyokap, adek, pacar dan beberapa sahabat gue juga bisa bikin gue happy.


Gue nggak punya begitu banyak waktu bareng bokap. Meski begitu, ada momen dalam kenangan saat sama doi yang masih gue inget banget. Kenangan itulah yang sering bikin hati gue hangat.


5. Menulis



Gue suka menulis sejak kecil. Sejak gue suka membaca buku, dongeng dan bikin ‘sandiwara’ sendiri pake boneka kertas yang dijual di depan sekolah. Dari gue SD gue sudah bilang ke sahabat gue bahwa gue pengin jadi penulis. Dan, hal tersebut bisa gue jalani sekarang.


Setiap tulisan yang gue hasilkan gue harap bisa memberi inspirasi atau sebuah hiburan. Mungkin itu juga kenapa gue selalu tertarik bikin cerita yang disisipi unsur komedi. Tapi bukan berarti gue nggak bisa nulis serius lho. Gue juga punya buku nonfiksi dan pernah jadi ghost writer beberapa buku nonfiksi.


rgrds/hl

This is who I am_Describe your Personality

Hari ini tema yang diusung dalam 30 days writing challenge adalah 'Describe your personality'. Jadi gue bakal kasih tahu sebenarnya gue itu perempuan yang punya kepribadian kayak gimana sih? Lol. Meskipun gue sempat mikir apa ini kesannya narsis, tapi gue menantang diri gue biar tidak terkesan begitu. I hope so


Gue dinaungi zodiak Scorpio yang tentu saja sangat bergairah dan senang dengan keintiman. Jadi buat kami yang Scorpio ini khususnya, keintiman menjadi hal yang sangat penting. Gue juga sangat ingin punya pasangan yang cerdas, jujur dan perhatian. *untung udah punya xD


Meskipun gue punya sifat yang keras, frontal (blak-blakan, maksudnya) dan kadang sulit untuk menutupi perasaan atau emosi yang lagi dirasain, tapi gue orangnya selalu memposisikan diri kok. Tahu saat sedang berkomunikasi sama orang baru gimana, orang yang sudah lama kenal gimana. 


Gue juga punya sifat penyayang yang sangat mendalam. Gue kalau sudah sayang sama orang, sebisa mungkin gue pengen orangnya tahu kalau gue sayang dan care sama dia. Jadi ekspresif banget memang. Makanya, beberapa orang yang sudah kenal gue tahu banget saat gue lagi jatuh cinta, kesal, kecewa bahkan marah. 


This is who I am


This is who I am


1. Suka kasih kejutan


Berikutnya gue tuh suka kasih kejutan ke orang yang gue sayang. Kayak tiba-tiba balik ke rumah tanpa mengabari dulu biar nyokap kaget. Atau pas ultah doi, gue kasih sepatu yang saat itu dia pengin.


Hal-hal semacam itu lah. Jadi buat gue, dengan memberikan hal yang bikin happy ke mereka juga bikin gue happy dua kali lipat. Tapi nggak selalu dengan memberi barang kok. Kadang dengan memberi waktu dan perhatian ‘ekstra’ juga.


2. Bisa diandalkan


Gue tipe orang yang selalu berusaha agar bisa diandalkan. Sebisa mungkin. Jadi misalkan ada yang minta tolong, seringnya sih keluarga sendiri, semaksimal mungkin gue kerjakan sesuai instruksi dan versi terbaik yang bisa gue beri. 


Entah itu kecenderungan people pleasure apa bukan, cuma gue pengin orang tuh seneng dengan hasil kerja gue atau apa yang gue lakuin tersebut. Meskipun kadang ada juga sih keluarga nggak tahu diri yang udah ditolongin tapi masih aja nuntut ini itu.


3. Memberi tak harap kembali…


Gue juga orangnya senang berbagi. Saat gue ada rezeki, biasanya gue nggak pelit untuk berbagi ke orang terdekat. Entah itu keluarga atau pacar. Jadi hasil kerja keras gue, pengin gue share juga ke orang lain. Gue juga sebenernya bukan orang yang perhitungan.


Cuma kalau diusik atau dikritik soal jumlah atau nominal yang gue kasih, biasanya gue tidak tinggal diam. Karena buat gue, pemberian itu tergantung kesanggupan dan kerelaan hati. Gue paling nggak suka dituntut untuk sama dalam hal apapun. Apalagi misalkan dikritik bahwa pemberian gue kurang atau nggak ada apa-apanya.


4. Egois dan mau menang sendiri


Sekarang menjurus ke sifat jeleknya. Gue akuin kalau gue tuh emang agak egois di beberapa situasi. Jadi, nggak selalu begitu kok. Di beberapa kejadian juga gue orang yang penginnya menang sendiri. Pengin selalu didengerin dan diturutin. Tapi tenang aja. Sekarang kedua sifat itu sudah mulai banyak berkurang kok. Lol.


5. Pendendam tapi susah balas dendam


Entah karena dinaungi zodiak Scorpio atau bukan, tapi sebenarnya gue orang yang pendendam. Gue akan selalu inget kesalahan atau dosa orang-orang ke gue, tapi pas giliran punya kesempatan (balas dendam) gue biasanya lebih milih mengabaikan.


Itu juga salah satu sifat buruk gue, sih. Tapi syukurlah sekarang gue merasa lebih baik dan sudah mengurangi mengingat dosa dan kesalahan orang ke gue. Berkat latihan meditasi, ikhlas dan sadar bahwa di dunia ini bukan cuma gue doang yang punya panggung dan kuasa. Dunia ini juga tidak berputar hanya di bawah kaki gue saja. Makanya gue sesekali harus berserah dan berterima. 


rgrds/hl

Tips Ampuh Mengatur Keuangan di Masa Pandemi, Praktik Yuk!

Tips Ampuh Mengatur Keuangan di Masa Pandemi, Praktik Yuk! — Sejak awal Maret saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, ada banyak sekali hal yang berubah dari kita. Salah satunya adalah di finansial atau keuangan.


Maka tidak heran jika di masa-masa ini, kita ditantang untuk cerdas dan bijak mengatur dan mengelola uang yang kita miliki. Beberapa pengalaman nyata pun banyak bertebaran di media sosial mengenai hal ini. 


Sebelum berlanjut pada tips ampuh mengatur keuangan di masa pandemi, ada baiknya kamu pahami dahulu dasar pengelolaan keuangan. Informasinya sudah saya cantumkan di bawah.


Cara Bijak Mengelola Finansial di Masa Pandemi, Praktik Sekarang!


1. Ilmu Dasar Mengelola Uang



Sebelum kamu mengenal lebih lanjut tips ampuh mengatur keuangan di masa pandemi, ada baiknya kamu kenali dengan baik ilmu dasar dalam mengelola uang. Jadi, ada dua hal yang perlu kamu pahami. Yakni istilah income alias pemasukan dan expense atau pengeluaran. 


Saat Indonesia terkena wabah Covid-19, pendapatan dari berbagai sektor pekerjaan dapat dipastikan akan menurun drastis. Entah itu pendapatan aktif maupun sebaliknya. Kamu paham bukan bahwa pendapatan aktif dikategorikan sebagai, gaji dan dividen untuk pelaku bisnis.


Sementara yang tergolong pendapatan pasif terbagi menjadi saham, obligasi, dan P2P (peer-to-peer).  Dengan menurunnya pendapatan, maka berimbas langsung pada berkurangnya daya beli masyarakat.


Hal ini disebabkan masyarakat kita yang cenderung fokus pada kebutuhan primer saja. Namun, kategori pengeluaran itu dapat dibagi dalam tiga macam. Yaitu necessities atau kebutuhan inti, wants dan saving (tabungan).


Karena sedang berada di tengah kondisi krisis, tidak heran jika banyak orang menghapus keinginan dari pengeluaran mereka. Akan tetapi, CEO dan Co-Founder ALAMI Sharia, perusahaan fintech syariah yang bergerak di bidang P2P, Dima Djani, justru berkata sebaliknya.


Dima mengungkapkan bahwa justru dalam situasi krisis seperti saat ini, memenuhi keinginan ternyata memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan mental seseorang. Makanya, beliau menyarankan membuat persentase untuk pengeluaran.


Sudah pernah dibahas juga di sini. Pos-pos pembagiannya ialah necessities (65%), wants (5%), dan saving (30%). Persentase ini tentu bisa berubah dan kamu sesuaikan dengan kondisi ekonomi masing-masing pribadi.


2. Hindari Membeli Barang dengan Sistem Berjangka/Mencicil



Tips ampuh mengatur keuangan di masa pandemi selanjutnya ialah hindari membeli sesuatu dengan sistem mencicil. Di masa pandemi seperti ini, mending tunda dulu keinginan memiliki handphone baru atau barang lainnya yang tidak memiliki urgensi. 


Meskipun kamu sudah diiming-imingi pilihan pembayaran dengan mencicil. Untuk kondisi pandemi seperti sekarang, membelanjakan uang secara cerdas, bijak dan menyimpannya  jauh lebih penting daripada membeli sesuatu yang bersifat tersier.


Jadi menyambung dari poin nomor satu, apabila barang yang kamu inginkan tersebut tidak memiliki nilai urgensi, sebaiknya tahan dulu keinginan untuk buru-buru membeli. Meskipun mungkin kamu sudah menabung atau menyiapkan dana khusus untuk barang tersebut.


Sebaiknya simpan kartu kredit atau apapun yang dapat mentrigger kamu untuk berbelanja tanpa kendali. Ingat, ya! Selalu lihat dan pertimbangkan nilai urgensi. Kecuali jika itu menyangkut kebutuhan primer atau sehari-hari. 


3. Alokasikan Pemasukan Untuk Pribadi


Tips Ampuh Mengatur Keuangan di Masa Pandemi, Praktik Yuk!

Berikutnya kamu perlu untuk mengalokasikan dana atau pemasukan kamu dalam dua kategori yakni pribadi dan umum. Kamu perlu tahu bahwa berinvestasi untuk diri sendiri ternyata memiliki nilai ROI (return on investment) yang sangat besar lho.


Sebab dapat memberikan bekal ilmu dan keahlian yang kamu perlukan di masa depan. Investasi pribadi tersebut bisa dalam bentuk menciptakan ruang kantor atau kerja di rumah. Hal tersebut tentu bisa meningkatkan produktivitas kamu saat sedang bekerja dari rumah seperti akhir-akhir ini bukan.


Disamping itu kamu juga bisa menggunakan untuk mengikuti webinar atau kursus online, membeli buku inspirasi, bisnis dan pengembangan diri. Meningkatkan value atau nilai diri juga salah satu investasi jangka panjang lho.


4. Menciptakan dan Mendapatkan Sumber Penghasilan Baru


Tips Ampuh Mengatur Keuangan di Masa Pandemi, Praktik Yuk!

Bagi kamu yang bekerja di perusahaan yang mengalami dampak krisis ekonomi terburuk akibat pandemi dan mengalami pemotongan gaji bahkan di PHK, tentu merasa sedih, kalut dan terluka. Apalagi pandemi Covid-19 tidak tahu juga kapan akan selesai.


Dengan demikian, maka sebaiknya kamu mulai mempertimbangkan untuk mencoba sumber pendapatan baru. Coba lah melebarkan sudut pandang kamu dan jeli dengan berbagai peluang bisnis yang mungkin bisa kamu coba di masa seperti ini. Contohnya jastip atau jasa titip. 


Bisa juga membuka bisnis kuliner rumahan yang kamu daftarkan pada jasa pengantaran makanan atau mungkin menjual frozen food secara daring. Kamu punya skill mendesain, membuat cerita, membuat video dan lain sebagainya? Tidak masalah. Pasti ada yang masih memerlukan jasa atau skill kamu. 


rgrds/hl