Social Media

Show, don't tell!

Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan

Sensasi Saat Pakai Aylens Softlens, Bikin Mata Cantik Seketika!

Sensasi Saat Pakai Aylens Softlens, Bikin Mata Cantik Seketika! — Sesungguhnya, pengalaman memakai softlens pertama kali adalah karena ‘KETERPAKSAAN’ saat momen lamaran di Desember 2021 lalu. 


Saya yang sudah pakai kacamata sejak 2016 merasa ‘ngeri-ngeri sedap’ saat membayangkan harus pakai softlens. Takut nggak bisa lah, takut malah merusak mata lah, dan bayangan-bayangan absurd lainnya.


Tapi semua berubah ketika akhirnya saya mencoba menggunakannya.


Begini Pengalaman Pakai Aylens Softlens 


Sensasi Saat Pakai Aylens Softlens, Bikin Mata Cantik Seketika!
hallunarasi.com

Jujur ini bukan kali pertama saya pakai softlens atau lensa kontak. Karena akhir tahun 2021 lalu, saya sudah pernah menggunakannya, yang saya pikir hanya akan saya pakai di momen spesial saat itu saja.


Tapi rupanya, saya malah ‘nyandu’ saat merasakan nyamannya menggunakan lensa kontak. Setelah itu lah saya jadi pengin cari merek softlens lain karena sekarang saya jadi lumayan resep nih pakainya. #sombongmentangmentangudahbisapakainya


1. Pilihan Warna Sofltens Bisa Bikin Mata Jadi Cakep


Sensasi Saat Pakai Aylens Softlens, Bikin Mata Cantik Seketika!
hallunarasi.com

Sebagai pemilik mata yang rada kecil, saya kadang ngiri lihat orang yang matanya besar. Nggak perlu sampai belo, cukup lebih besar dari saya aja. XD


Nah, konon katanya kalau pakai softlens yang berwarna, impian saya itu bisa sedikit diwujudkan. Makanya saya kemudian mencari softlens dengan warna yang sanggup mengabulkan harapan saya itu.


Ketemu lah saya dengan Aylens Soflens dan saya pilih Aquila Series Grey. Kenapa Aylens? Because doi udah terdaftar di Kemkes RI. Tentunya kita semua perlu untuk selalu waspada dengan apa yang akan digunakan di tubuh, apalagi ini mata.


So, karena udah terdaftar, makanya saya yakin untuk pilih Aylens Softlens ini. Pilihan warna jatuh pada Aquila Series Grey yang saya harapkan mampu mengabulkan sedikit impian saya.


Warnanya beneran bikin mata seketika jadi cakep!


2. Spesifikasi Aylens Softlens


Jadi, Aylens Softlens punya empat pilihan tipe atau kategori. Kategorinya itu diklasifikasikan berdasarkan warna softlens, diameter softlens, base curve (mm), kandungan air atau water content dan life span atau umur simpan setelah kemasan dibuka.


Nah, untuk kandungan airnya sendiri, semua kontak lens punyanya Aylens punya water content yang sama yaitu 40 %. Selain water content, umur simpan Aylens softlens setelah dibuka pun sama-sama 6 bulan, ya.


Penjelasan kategorinya ada di bawah ini:


a. Spica


Untuk kategori Spica terdapat dua tone atau warna yang bisa kamu pilih. Warna Grey dan Brown. Kategori Spica ini lebih lembut gitu sih di mata. 

Base curve (mm) 8.6 dan punya diameter 14.2.


b. Rigel


Untuk kategori Rigel sama kayak Spica yang cuma punya dua tone atau warna pilihan. Tapi tentu saja efek warnanya berbeda meskipun sama-sama Grey dan Brown. Rigel ini ada ringnya gitu di tepinya.

Rigel punya base curve (mm) 8.6 dan diameter 14.0.


c. Orion


Untuk kategori Orion juga sama seperti kategori Spica dan Rigel yang cuma punya dua pilihan warna. Cuma bedanya Grey sama Brown nya Orion lebih tegas dari rigel.

Base curve (mm) Rigel 8.6 dan diameternya 14.5.


d. Aquilla


Nah, yang terakhir ada kategori Aquila yang punya tiga pilihan warna. Ada Blue, Grey dan Brown. Untuk base curve (mm) nya sama 8.6 sementara diameternya 14.2.


3. Kelebihan Aylens Softlens


Sensasi Saat Pakai Aylens Softlens, Bikin Mata Cantik Seketika!
hallunarasi.com


Sekarang berlanjut bahas kelebihan dari Aylens Softlens ini. Biar lebih detail aku bikin daftarnya kayak berikut.


a. Pilihan minus


Aylens softlens memiliki pilihan minus mulai dari 0.50 sampai 8.00 lho. Untuk Aylens softlens yang warna pilihan minusnya itu dari 0.00 sampai 6.00, sementara yang clear atau nggak berwarna sampai 8.00.


b. Bisa pilih beda minus


Keunggulan lain yang dimiliki sama Aylens softlens dan bikin jatuh cinta juga adalah kamu bisa order berbeda minus antara kiri dan kanan.


Semisal mata kanan kamu minus 1.25 dan mata kiri 2.25, kamu bisa order langsung sesuai minus yang pengin kamu kehendaki. 


Kamu bisa tulis minus satunya di catatan dan kontak admin sama permintaan minus kamu jika berbeda.


Nah, kalau brand lain kan nggak bisa berbeda minus karena sudah ada dalam kemasan yang sama. Sementara Aylens bisa kamu pesan berbeda minus tergantung kebutuhan. 


c. Metode modern Aylens Softlens 


Kelebihan Aylens Softlens berikutnya adalah disisipi dengan metode modern yang disebut metode plusierus.


Metode ini merupakan salah satu teknologi yang dapat membungkus pigmen warna lalu menyisipkan ke dalam bahan lensa demi menghindari pigmen warna agar tidak terkena langsung dengan permukaan mata.


Tentunya proses ini jadi solusi agar mata jadi terlindungi dari paparan pigmen warna yang ada dalam softlens.


Kontak lensa Aylens yang menggunakan Metode Plusierus ini memakai material Hydroxyethyl Methacrylate 96,3% dan kandungan Sodium Chloride 0,85%-0,90%, Polyhema 60%, yang sudah pasti aman digunakan pada mata.


d. Resmi terdaftar di Kemkes


Di awal saya sudah menyebutkan bahwa Aylens Softlens ini telah resmi terdaftar di Kemkes yang bisa kamu cek juga di portal resminya infoalkes.kemkes.go.id.


Makanya sudah pasti aman kalau pakai Aylens Softlens ini.


4. Link Order Aylens Softlens di Sini


Kalau pengin order Aylens Softlens di mana? Aylens softlens bisa kamu pesan di Official Store yang ada di beberapa online shop seperti Shopee, Lazada, Tokopedia atau ke whatsApp adminnya langsung.

Untuk link Official Store Aylens sudah aku drop di bawah ini.


Link Order Aylens Softlens Lazada.co.id


Link Order Aylens Softlens Shopee


Link Order Aylens Softlens Tokopedia 

Brown


Grey, Blue, Crystal Dew


Sampai di sini dulu ulasan saya terkait pengalaman pakai Aylens Softlens. Semoga saja bermanfaat untuk kamu yang sedang mencari referensi softlens terbaik, ya.


Mau Pakai Pembalut Model Apapun, Pastikan Kamu Peduli Dirimu dan Lingkungan Sekitar

Beberapa waktu lalu saya memutuskan untuk beralih dari penggunaan pembalut sekali pakai ke menstrual cup. Sebenarnya keputusan saya tersebut sudah melalui sebuah kontemplasi panjang dan riset dari berbagai sumber. Entah dari situs beberapa brand hingga experience beberapa orang yang sudah menggunakannya lebih dulu. 


Hanya saja saat itu saya masih mempertanyakan diri saya. Saya ingin beralih ke menscup hanya karena mengikuti tren atau memang niat untuk menjaga diri sendiri? 


Di artikel ini saya akan share pengalaman saya sendiri mengapa akhirnya saya beralih dari pembalut sekali pakai ke menstrual cup.


Mau Pakai Pembalut Model Apapun, Pastikan Kamu Peduli Dirimu dan Lingkungan Sekitar



Sejak mendapatkan menstruasi pertama, saya tidak pernah suka menggunakan pembalut sekali pakai. Bunyi gesekan plastik di bawah sana dan alergi yang ditimbulkan di kulit paska menstruasi membuat saya kadang ‘tersiksa’ saat si bulan datang. 


Waktu itu, saya belum terlalu akrab dengan pembalut kain maupun tampon. Saya cuma tahu satu-satunya yang bisa menyerap darah ya si pembalut yang dijual di pasaran ini. Selain mudah didapat, harga yang dijual juga masih ‘terjangkau’ untuk sekali periode menstruasi. 


Saya belum terlalu sadar bahwa sampah plastik yang menggunung bekas pembalut perempuan di seluruh dunia ini sudah sedemikian memprihatinkannya. Sampai kemudian saya melihat sebuah status Leonardo DiCaprio terkait gunung sampah terbesar di dunia yang tak lain adalah TPA Bantar Gebang Bekasi.


Bangga dimention Mas Jack?? Nggak sama sekali. Malu yang ada.


Pengalaman Menggunakan Menstrual Cup



Dari situlah akhirnya saya mulai sedikit demi sedikit tergerak untuk ‘diet plastik’. Mulai dari membeli sedotan stainles, bawa botol minum sendiri sampai bawa kantong belanja sendiri saat ke supermarket atau pasar. Meski masih suka bolong dengan beli air botol kemasan saat kelupaan bawa air, tapi saya tetap berusaha untuk meminimalkan penggunaan sampah plastik saya.


Kemudian saya pun melihat sebuah ulasan mengenai menstrual cup dari Sacha Stevenson, Sisilsm, Agnes Oryza sampai akhirnya yang paling baru adalah Titan Tyra. Makin mantaplah saya untuk mencoba menggunakan menstrual cup.


Untuk beralih dan terbiasa menggunakannya tentu saja tidak mudah. Mengingat menstrual cup tersebut harus saya masukkan ke dalam sana dan tentu saja butuh perjuangan ekstra.


Ada rasa aneh bahkan sakit, karena saya awalnya cukup terintimidasi dengan mulut menscup yang besar dan lebar. Namun, dengan sedikit bantuan dari lubrikan, semuanya jadi lebih mudah. Terutama di percobaan selanjutnya. 


Tidak ada lagi perasaan horor dan sakit saat memasukan menscup ke sana. Semuanya karena saya sudah lebih hafal dan mengenali tubuh saya sendiri. Saya bisa dengan mudah merelaksasi diri dan pikiran agar menscup tersebut bisa terpasang dengan benar. Memang, semuanya harus penuh dengan pengorbanan.


Karena sifat menstrual cup adalah menampung dan bukan menyerap darah makanya saya jadi tahu bahwa darah menstruasi tidak se-amis dan se-bau saat saya masih menggunakan pembalut. Saya juga jadi tahu volume darah saya di hari pertama, kedua sampai terakhir menstruasi. Senang sekali bisa lebih kenal sama tubuh sendiri.


Pilihan Berbeda Untuk Tiap Orang



Saya tahu, tidak semua orang bisa dengan mudah dan begitu saja beralih dari pembalut sekali pakai ke menstrual cup atau pembalut kain. Apalagi bentuk menstrual cup yang terlihat mengintimidasi dan memiliki potensi merusak selaput dara bisa langsung meruntuhkan mental sebagian besar perempuan Indonesia yang masih menyanjung tinggi perihal keperawanan.


Saya juga paham bahwa kehadiran menstrual cup yang bisa menjadi opsi yang bagus untuk sebagian besar perempuan (Thank God, saya salah satunya) tidak bisa berlaku juga untuk beberapa perempuan dalam kondisi khusus, salah satunya adalah vaginismus.


Namun saya berharap, apapun pilihan model pembalutnya, kamu dan saya bisa lebih sadar akan risiko dan apa kelebihannya untuk diri sendiri hari ini dan di masa depan. Semoga kita bisa lebih bijak. 


rgrds/hl


Bahaya Phubbing, Perilaku Toksik yang Membahayakan Hubungan Sosial

Semenjak gawai pintar bisa dibeli dan dimiliki semua orang, ada banyak kelebihan yang dirasakan. Namun tidak sedikit juga kekurangan yang mengikutinya. Salah satu fenomena yang terjadi dikenal dengan istilah Phubbing atau Phone Snubbing.


Tidak disangka Phubbing terasa makin memprihatinkan saat kebiasaan tersebut justru mengancam kehidupan sosial. Malah tidak sedikit cerita hubungan pribadi juga jadi terganggu.


Dalam hubungan sosial maupun asmara, terlalu sibuk dan seru sendiri dalam bermain gawai sangat rentan bagi hubungan kamu lho. Nah, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa phubbing bisa mengancam hubungan kamu dengan orang lain. 


Bahaya Phubbing, Perilaku Toksik yang Membahayakan Hubungan Sosial


Apa Makna dari Phubbing?



Phubbing atau phone snubbing merupakan sebuah kebiasaan mengabaikan lawan bicara demi bisa terus berinteraksi dengan gawai di tangan kamu. Sebenarnya istilah Phubbing bukanlah sebuah istilah yang baru. Namun karena semakin banyak orang yang melakukan Phubbing ini, makanya istilah tersebut seolah kembali viral.


Kebiasaan satu ini jelas bukan kebiasaan yang baik. Sebab masuk ranah tidak sopan kalau kata orangtua zaman dulu. Kamu yang seharusnya memberikan perhatian penuh pada lawan bicara, entah itu sahabat, keluarga atau pasangan malah terdistraksi dengan gawai. Entah hanya sekadar mengecek direct message di Instagram, menggulir linimasa dan menjajal filter baru.


Salah Satu Perilaku Toksik yang Menghancurkan Hubungan



Phubbing menjadi salah satu dari perilaku toksik yang tidak disadari dilakukan banyak orang di era serba digital ini. Mereka seakan tidak mau ketinggalan semenitpun dari pembaruan sosial media. Orang-orang tersebut juga seolah tidak merasa bersalah saat mengabaikan lawan bicara atau lingkungannya. 


Sebuah penelitian dilakukan oleh University of Kent dengan mengamati 153 responden yang masing-masing diberi arahan untuk menonton animasi percakapan berdurasi tiga menit saja. Mereka harus membayangkan diri mereka mengambil bagian dalam cerita atau berinteraksi dengan tokoh di dalamnya.


Ada tiga skenario yang berjalan. Tidak ada phubbing, phubbing parsial atau phubbing ekstensif. Para peserta juga hanya dapat membaca gerak bibir si tokoh dan tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka ucapkan. Lalu bagaimanakah hasilnya?


Ketika level dari perilaku phubbing meningkat, orang tersebut cenderung lebih mudah marah. Hal tersebut disebabkan adanya lebih banyak ancaman terhadap kebutuhan dasar manusia untuk terkoneksi. Semakin sering phubbing terjadi, maka semakin banyak orang yang percaya bahwa hubungan itu kurang dalam dari segi arti atau makna.


Peneliti Varoth Chotpitayasunondh dan Karen Douglas yang berasal dari Sekolah Psikologi Kent juga menyatakan bahwa perilaku Phubbing dapat sangat merusak rasa memiliki, harga diri serta keberadaan yang nyata. Karena pada dasarnya tidak ada satupun orang yang senang diabaikan.


Atasi Phubbing Dengan Praktikkan Latihan Ini 



1. Mengurangi frekuensi menggunakan gawai


Cara pertama ini mungkin terasa sulit di awal, namun tidak ada salahnya juga untuk kamu coba. Lakukan secara perlahan agar kamu merasa nyaman dan tidak kecanduan gawai terlalu jauh. Menurut beberapa orang yang telah mencoba langkah kecil ini, dengan menerapkan sistem one day no smartphone mereka merasa lebih nyaman dan hidup dengan tenang.

 

2. Menyadari bahaya dan risiko yang membayangi


Dengan membaca apa yang sudah saya tulis di atas, tentu kamu juga menyadari bahwa perilaku Phubbing memberikan efek samping yang buruk pada diri kamu. Kamu bisa disebut sebagai pribadi yang antisosial sebab hanya sibuk dengan dunia dalam gawaimu saja. 


Kebiasaan tersebut bisa berakibat membuat kamu diasingkan teman, sahabat atau pasangan kamu. Tidak jarang lho sampai timbul perpecahan hingga bubarnya hubungan pertemanan dan asmara karena perilaku toksik satu ini. 


Menghabiskan waktu lama untuk bermain gawai juga bisa menyebabkan mata menjadi lelah dan sakit. Radiasi yang berasal dari layar ponsel sangat buruk terhadap kesehatan mata. Bahkan jika sudah tak tertolong intensitas kamu bermain gawai, radiasi yang ditimbulkannya menjadi penyebab mata menjadi minus minus. 


3. Berinteraksi dengan nyata


Mulai sekarang cobalah untuk melibatkan diri dalam lingkungan sosial. Kamu bisa memulainya dengan membuka obrolan lebih dahulu yang menurut kamu seru dan menarik. Hal tersebut bisa membantu agar perhatian kamu tidak terpusat pada dunia dalam gawai kamu. 


Untuk menciptakan sebuah suasana dan obrolan yang segar dan nyaman, kamu bisa mencoba melempar sebuah topik yang asyik seperti tempat-tempat seru untuk trip, tips asmara bahkan sharing tentang pekerjaan. Menjalani interaksi dengan nyata dan ada jauh lebih menyenangkan lho ketimbang hanya sekadar berkirim emoji atau sticker di sosmed.


rgrds/hl

Sederet Aktivitas Menyenangkan Buat Kamu si Malas Olahraga

Pernah nggak kamu merasa sudah berniat dan semangat untuk olahraga, sampai menyiapkan pakaian dan jadwalnya, namun begitu tiba harinya, rasa malas datang hingga membuat kamu enggan bergerak sama sekali. Kayaknya ada saja alasan atau godaan yang bikin kamu untuk tidak melakukannya. Tenang, kamu nggak sendiri. Sebab saya juga kadang begitu. 


Untuk memulai sebuah kebiasaan memang diperlukan tekad yang kuat bukan saja niat. Jadi apabila memang kamu tidak bisa terjun langsung untuk berolahraga, kamu bisa mencoba sederet aktivitas menyenangkan ini.


Tujuannya sih agar badan kamu terbiasa dulu bergerak dan tidak hanya rebahan saja. Ketika tubuh sudah terbiasa dan mengalami perubahan baik, dijamin deh tubuhmu akan otomatis ‘menagih’ untuk melakukan kegiatan fisik lainnya. Di situlah kamu bisa mulai berolahraga dan menjadikannya bagian dari gaya hidup.


Sederet Aktivitas Menyenangkan Buat Kamu si Malas Olahraga


1. Melakukan Pekerjaan Rumahan



Aktivitas menyenangkan yang pertama bagi kamu si malas olahraga adalah melakukan pekerjaan rumah. Sebab, beberapa pekerjaan rumah juga ternyata bisa membantu kamu membakar kalori lho.


Beberapa pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, atau mencuci bisa kamu coba setelah ini. Dengan begitu, kamu tak hanya mendapat badan yang sehat saja, tapi juga bisa membuat lingkungan tempat tinggal kamu resik, rapi dan bersih. Jadi lebih nyaman juga kan?!


2. Yoga



Berikutnya kamu bisa mencoba beberapa gerakan Yoga. Apalagi belakangan ini jenis olahraga satu ini memang sedang populer. Selain memiliki berbagai gerakan, yoga bisa kamu praktikkan di mana saja termasuk di kamar tidur kamu.


Jika kamu enggan mengeluarkan biaya untuk memakai jasa instruktur, maka kamu bisa memanfaatkan Youtube untuk melihat tutorialnya dan ikuti gerakannya.


Bukan hanya menyehatkan, namun olahraga ini juga disebut mampu untuk menghilangkan stres lho. Yoga merupakan salah satu olahraga yang cocok banget untuk kamu yang selalu punya alasan dan malas berolahraga. 


3. Plank



Hampir sama dengan Yogya, gerakan plank juga bisa kamu lakukan kapan saja, di mana saja. Kabar baiknya yang kamu perlu tahu bahwa saat kamu rajin melakukan gerakan ini, kamu bisa memperoleh perut rata lho. Cukup lakukan selama 60 detik atau 1 menit setiap hari dan lihat hasilnya beberapa minggu kemudian. Perubahan menakjubkan akan mengejutkan kamu.


4. Naik Turun Tangga



Jangan anggap remeh aktivitas satu ini, ya. Sebab meski terkesan sederhana, naik-turun tangga dapat jadi alternatif untuk kamu yang malas sekali untuk berolahraga. Hal ini juga bisa kamu lakukan di sekolah, kampus atau di kantor saat datang, di jam istirahat atau pulangnya. Kamu bisa memadukan dengan beberapa gerakan seperti jongkok-berdiri. Dijamin bakal membakar kalori kamu.



5. Singin' and Dancing



Hal menyenangkan lainnya yang satu ini pasti bakal jadi salah satu favorit kamu deh. Kenapa sebab kamu tinggal play lagu favorit kamu dan ikuti musik dan menarilah sebebas-bebasnya sesuka hati. Selain menyenangkan, aktivitas satu ini tentunya bikin kamu jadi lebih sehat dan bugar. Dua sampai tiga lagu dengan tempo cepat saja pasti dijamin bikin kamu berkeringat dan ngos-ngosan.


6. Jalan kaki



Tidak perlu jalan ke gunung, ke mall, atau ke tempat khusus lainnya. Cukup keluar rumah dan berjalan santai keliling komplek dua hingga tiga putaran saja sudah oke kok. Jika orangtua meminta bantuan ke warung, tidak perlu naik motor, pilih jalan kaki saja.


Rasanya menyenangkan kok, bisa berjalan-jalan di pagi atau sore hari sambil menikmati pemandangan sekitar atau menengadah ke atas dan melihat langit yang cantik. Biar leher kamu tidak kaku sebab melihat gawai melulu. 


rgrds/hl

Agar Tidak Burn Out Ketika WFH, Ikuti Langkah Ini

Bisa bekerja dari rumah memang nyaman dan memiliki beberapa keuntungan. Misalnya saja kamu tidak perlu menghabiskan waktu macet-macetan di jalan, lebih fleksibel, kamu tidak perlu make-up atau dressing saat kerja. Cukup menarik, kan? Tapi gimana kalau ternyata kamu jadi lebih rentan dan produktivitas malah menurun. Bisa jadi itu tanda-tanda burn out lho.


Apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Di mana anjuran physical distancing terus digaungkan demi mencegah penyebaran virus Covid-19 tersebut justru bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan mental akibat isolasi dan tercampurnya urusan privacy dan profesional. Nah, biar kamu tidak burn out saat melaksanakan WFH alias work from home, maka kamu bisa ikuti langkah-langkah ini.


Simak selengkapnya, yuk!


Agar Tidak Burn Out Ketika WFH, Ikuti Langkah Ini




Tanda Kamu Sudah Mulai Burn Out


1. Kerja tanpa istirahat


Sebelum pandemi ini, kamu bekerja dengan normal dengan bekerja di kantor dan beristirahat di rumah. Namun kini keduanya kamu melakukannya di tempat yang sama atau ruangan yang sama.


Dengan situasi seperti ini, kamu pasti kesulitan untuk memisahkan keduanya dan malah bekerja terus tanpa istirahat. Kamu bisa jadi tidak terlalu menyadari kondisi kesehatan dirimu sendiri. 


2. Menunda-nunda pekerjaan


Ngaku saja deh, pada awalnya kamu yang belum pernah WFH atau bekerja di rumah pasti merasa senang saat harus bekerja di rumah. Bisa jadi karena kamu terlalu bersemangat, makanya kamu kemudian mencapai titik jenuh di mana kamu tidak bisa menemukan lagi alasan untuk bersemangat seperti di awal. 


Sampai kemudian, kamu jadi letih dan malah menunda-nunda pekerjaan sebab sebenarnya kamu memang perlu istirahat. Bisa juga kamu kemudian tidak bisa menyusun rencana bahkan untuk jangka pendek dan merasa gagal dalam bidangmu.


3. Tidak punya teman untuk berunding


Ketika kamu menemui masalah di kantor, mungkin kamu akan berdiskusi dengan mereka untuk menemukan solusi. Tapi, saat kamu mengalami masalah dan hanya bekerja di rumah saja dan tidak ada teman yang bisa diajak diskusi, bisa jadi kamu merasa sangat frustrasi dan cemas sebab harus menanggung semua bebannya sendiri. 


4. Merasa harus bekerja lebih lama


Dalam situasi seperti ini, mental kita sungguh-sungguh diuji. Oleh karena itu, mungkin saja kamu tanpa sadar sering membandingkan dirimu sendiri dengan rekan kerja. Ketika kamu mengetahui rekan kerjamu bekerja lebih lama, kamu juga jadi merasa tidak ingin ketinggalan dan ikut-ikutan.


Padahal daya tahan dan kapasitas orang berbeda-beda. Oleh sebab itu kamu yang terlalu memaksakan diri sebab merasa harus  bekerja melampaui mereka, malah mengalami burn out terlebih dahulu.


5. Meeting tiada habisnya


Aktivitas saat WFH pasti akan diwarnai dengan adegan telepon berdering, panggilan video, atau email berisi undangan meeting. Tetapi karena kamu sudah merasa lelah, bosan, dan tidak tahu harus melakukan apa lagi (mungkin sudah di titik muak), kamu jadi merasa malas jika harus melakukan meeting terus menerus.


Padahal, mungkin saja pekerjaan kamu dan rekan kerja menuntut harus segera diselesaikan. Namun kebijakan kantor yang kadang tidak mengukur kewarasan karyawan seperti itu tanpa sadar menjadi salah satu pemicu burn out.


Cara Agar Tidak Burn Out Saat Bekerja



Usai kamu mengenali apa saja ciri atau tanda burn out, maka kini saatnya kamu menjaga agar tidak kelelahan saat masih harus bekerja di rumah. Simak selengkapnya di sini. 


1. Mengontrol ekspektasi


Sangatlah wajar apabila pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu 3 jam jadi malah selesai dalam waktu 4 jam karena beberapa faktor yang tak terduga saat kerja di rumah. Tidak apa-apa jika kamu tidak secepat mengerjakan saat di kantor, yang penting tetap menjaga konsistensi dan tetap produktif. Jangan terlalu menyesal.


2. Selesaikan pekerjaan tepat waktu


Mengatur alarm setengah jam sebelum waktu kerja selesai sehingga kamu bisa menyelesaikan semua tugas tanpa harus mengulur lebih banyak waktu untuk menuntaskan jam kerja/jam kantor. 


3. Buat jadwal dan rencana


Menyusun perencanaan akan membantu kamu untuk melakukan to-do list dan memprioritaskan mana pekerjaan yang harus dikerjakan dengan lebih baik. Coba buat daftarnya sekarang. 


4. Melakukan ritual transisi


Kamu bisa pisahkan waktu kerja dan istirahat dengan mandi, mengganti pakaian, meditasi, merencanakan pekerjaan besok, atau merapikan tempat kerja. Kamu bisa mengatur dan mengontrol hal tersebut karena kendalinya memang ada di tangan kamu.


5. Lakukan evaluasi


Usai bekerja, kamu bisa merangkum performa dan suasana hati kamu di hari tersebut. Lalu kamu bisa susun rencana bagaimana hari esok harus dijalankan dengan lebih baik dari hari ini. 


6. Istirahat sebentar dan lakukan hal seru


Kamu tidak harus melulu fokus ke kerjaan kok. Kamu boleh istirahat sebentar dan melakukan hal seru seperti nonton film, dengar musik, memasak, bermain game atau melakukan panggilan video dengan teman lainnya untuk berbagi cerita.


7. Waspada gejala burn out secara fisik


Selain ciri-ciri burnout yang sudah saya sebut di atas, kamu juga wajib waspada apabila kamu mengalami sakit kepala, mudah tersinggung, dan mudah marah. Kamu bisa istirahat dulu sampai kamu merasa lebih baik.


rgrds/hl